Selasa, 18 Desember 2018

Setel Velg Belakang Motor si NuZet

Kali ini teringat untuk setel velg belakang si NuZet, karena sudah setahun lebih ini velg-nya menganga karena terkena lubang di jalanan. Akibatnya adalah bocor halus, jadinya setiap dipompa penuh, 5 jam kemudian ban sudah kempis lagi.
Velg si Sabun Z menganga di sebelah kiri.

Sewaktu memompa ban ditempat tambal ban, dapat info kalau setel velg yang bagus dan murah didaerah Batu didepan Masjid 1M, waow.. Sekalian saja diganti ban belakang, karena kembangan ban yang belakang sudah pecah karena sering kempis. Menurut tukang tambal, ban merek Corsa itu kurang bagus, karena kalau sempat bocor atau kempis total, maka kembangan bannya cepat pecah. Akhirnya beli ban ukuran 16" karena velg si NuZet 16", dan pilihannya hanya ada Corsa, Kenda dan Swallow. Pilihan jatuh ke Kenda seharga 180rb dikarenakan merek Swallow yang konon katanya bagus sedang out of stock.
Velg setelah disetel kembali normal seperti sewaktu belinya dulu.

Hanya dengan membayar ongkos kerja 30rb, akhirnya velg belakang si NuZet kembali normal seperti sewaktu belinya dulu.

Minggu, 16 Desember 2018

Mengganti Bridge si Peavey

Hari Minggu kemarin, pas pulang ke rumah orangtua di Surabaya, teringat kalau ada rencana untuk mengganti bridge gitar bass Peavey. Baru kali ini menyempatkan diri, setelah putus asa tahun 2015 ketika mau mengganti bridge gitar bass ini ternyata dua buah sekrupnya sudah berkarat dan hancur tidak bisa dibuka menggunakan obeng plus biasa. Si Peavey ini jenis Precision Bass, dimana nada yang dihasilkan cocok untuk untuk bermain musik genre rock.

Dua sekrup bridge yang sudah hancur kepalanya.
Setelah browsing di www.jakartanotebook.com, menemukan produk merek SpeedOut untuk melepas sekrup yang sudah hancur kepala plus ataupun minus-nya. Setelah membeli produk ini, dengan berbekal nekat, akhirnya mencoba untuk membuka kedua sekrup yang sudah berkarat dan hancur tadi.

Pertama-tama, cocokkan ukuran SpeedOut sesuai dengan ukuran kepala sekrup yang hancur tadi. Kedua, setel arah putaran bor ke kiri (berlawanan arah putaran jarum jam), kemudian gunakan kepala yang berbentuk seperti bor (bukan yang ulir bor) untuk meratakan menjadi lubang di kepala sekrup yang hancur tadi. Ketiga, balik mata bor (gunakan yang ulir bor) kemudian jalankan bor kecepatan agak tinggi biar ulir bor menancap di sekrup sehingga sekrup yang hancur tadi terlepas.
Sekrup yang hancur kepalanya tertarik keluar.

Setelah masalah sekrup sudah teratasi, sekarang waktunya mengganti bridge si Peavey.. Setelah bridge yang lama dilepas, waktunya dibersihkan tempat bekasnya si bridge tadi.
Membersihkan bekas bridge lama.

Karena bekas bridge karatnya sampai merusak pernisnya si Peavey, berarti harus dikasih semacam pembatas dari plastik agar karat tidak "menular" ke bridge penggantinya. Selanjutnya pasang bridge yang baru.
Pasang pembatas agar bridge baru tidak berkarat, selanjutnya disekrup.

Bridge yang baru sudah terpasang.

Setelah bridge terpasang, waktunya pasang senar dan bridge tuning biar tidak terjadi fretbuzz ditiap senar ketika dimainkan.
Tuning Bridge sudah selesai, si Peavey siap digunakan.

Begitulah kira-kira cara mengganti bridge gitar bass dan yang penting tahu caranya untuk mengeluarkan sekrup yang berkarat dan hancur kepalanya.

Senin, 10 Desember 2018

Tambal Knalpot si DiXie

Kali ini si DX tiba-tiba bunyi knalpotnya seperti knalpot racing! Wah, pasti ada yang bocor ini.. Akhirnya saya bawa ke tempat tambal knalpot dekat rumah, dan benar saja, knalpotnya putus karena karatan diantara header dan kendangnya.

Knalpot putus antara header dan kendang.

Knalpot yang karatan diganti dengan pipa
Sama tukang knalpotnya dilas menggunakan pipa dan biayanya cukup 85rb saja... Dari sini juga kelihatan bahwa chasis si DiXie sudah keropos, maklum karena umur si DiXie lebih tua 2 tahun daripada saya sendiri hehehehe...


Jumat, 07 Desember 2018

Mengatasi Ponsel Xiaomi Baterai Tanam Yang Tidak Mau Di-charge

Kamis sore ini, tiba-tiba ponsel Xiaomi Note 3 Pro istri benar-benar kehabisan baterai sampai ketika di-charge hanya muncul tampilan LED warna merah berkedip-kedip cepat, pertanda bahwa baterai tidak bisa di-charge lagi. Di-charge selama setengah jam sampai satu jam, tidak ada tanda-tanda ponsel hidup.

Mengingat ponsel ini menggunakan baterai tanam, akhirnya saya bongkar sendiri casing ponsel, kemudian saya coba copot konektor dari baterai ke mainboard ponsel dan didiamkan kurang lebih 5 detik. Kemudian saya tancapkan kembali konektor baterai ke mainboard lagi, tanpa harus menutup casing, saya coba langsung men-charge ponsel. Alhamdulillah, akhirnya muncul tampilan LED warna jingga, kemudian ponsel menampilkan tampilan boot bergambarkan logo "mi".

Setelah saya tunggu ponsel di-charge selama setengah jam, kemudian saya lepas charge, saya rangkai kembali casing ponsel kemudian saya charge lagi. Alhamdulillah, akhirnya ponsel bisa hidup kembali!!!

Semoga tips ini bermanfaat dan dapat diterapkan di ponsel-ponsel lainnya yang menggunakan baterai tanam.

Selasa, 27 November 2018

TPMS (Tire Pressure Monitoring System)

Iseng-iseng coba ngidupin console TPMS menggunakan Qualcomm QuickCharger 3.0 baru yang saya pesan dari AliExpress juga, saya menggunakan port 2.1A bukan yang QC, eh ternyata tuh console TPMS jadi hidup kembali, yeah! Lumayan daripada beli TPMS lagi hehehe.. Tapi sekarang TPMS sudah murah harganya, bisa di cek di www.jakartanotebook.com.


Dikirim 04-11-2018 17:00
 
Setelah mencuci si DiXie tadi pagi, saya melihat kok console TPMS saya mati, saya hidupkan kembali mau hidup tetapi kok indikator batre kosong, padahal posisi selalu terjemur sinar matahari. Kemudian saya cas secara manual, listrik mau masuk, lha kok tiba-tiba mati sendiri dan dihidupkan kembali tidak mau hidup. Saya cas kembali secara manual di dalam rumah dan tidak mau ngecas dan hidup kembali sampai akhirnya blog ini saya tulis. Maklum, barang buatan Cina, kualitas seperti bermain judi.

Dikirim 15-01-2018 16:57

TPMS... Ada yang tau apa itu TPMS? TPMS adalah Tire Pressure Monitoring System yaitu sebuah perangkat yang dirancang untuk memonitor kondisi tekanan dan suhu angin didalam ban motor maupun mobil. TPMS ini harganya berkisar dari 1jt-2jt-an kalau sudah masuk Indonesia, akhirnya saya mencoba mencari TPMS di AliExpress dan akhirnya mendapatkan harga bila dikurskan ke Rupiah sekitar hampir 600rb! Saya memutuskan membeli dan sampai ke depan rumah memakan waktu sekitar 30 hari dari China. Saya memilih yang model eksternal karena sensor cukup dipasang menggantikan tutup pentil ban, kalau yang internal harus membongkar ban untuk memasukkan pentil yang ada sensornya dan harus balancing lagi.

Tampilan suhu dan tekanan ban (psi) sensor TPMS

Sensor eksternal dipasang menggantikan tutup pentil

Jumat, 05 Oktober 2018

Pasang Steering Wheel Remote Control Buat Tape EzoneTronics di DiXie

 Update: Jumat, 05 Oktober 2018

Ketika penulis mencoba memindahkan steering wheel remote control ke bagian bawah setir supaya lebih dekat dengan antena dan tidak mengganggu posisi tangan ketika menyetir, eehh, ketika dibuka pengait yang melingkar di setir yang terbuat dari plastik tersebut ringkih dan patah! Sangat murahan kualitas bahan plastiknya! Akhirnya penulis ikat menggunakan kabel tis di bagian bawah setir si DiXie.

Ditulis: Senin, 01 Oktober 2018

Hari Sabtu lalu, tanggal 29 September 2018, penulis berselancar di Jakmall.com dan mencari barang dengan kata kunci "remote", eh mata langsung tertuju ke car steering wheel remote control model generic (tanpa merek) seharga 270rb dan klaimnya cocok untuk untuk tape mobil yang mendukung steering wheel (setir mobil yang ada remote-nya). Sebelum pesan, penulis mengecek fasilitas steering wheel pada pengkabelan serta setelan didalam tape EzoneTronics yang terpasang di DiXie, dan ternyata mendukung fasilitas steering wheel tersebut. Akhirnya penulis pesan steering wheel remote control tersbut dan sampai di penulis pada hari ini jam 11.00 WIB.

Tampilan kemasan dan perangkat steering wheel remote control

Sore harinya selepas sholat Ashar, penulis buka kemasan produk tersebut seperti gambar diatas, steering remote control dua buah untuk diletakkan disebelah kiri dan kanan setir, wireless receiver beserta kabel untuk disambungkan ke tape EzoneTronics.

Cocokkan kabel KEY1 dan KEY2 dari receiver ke Steering Wheel 1 & 2 tape

Sambungkan kabel KEY1 dan KEY2 dari receiver ke Steering Wheel 1 & 2 tape
Sambungkan kabel KEY1 dan KEY2 dari receiver ke kabel Steering Wheel 1 dan Steering Wheel 2 di tape dengan menggunakan terminal.

Sambungkan kabel Acc ke Acc mobil dan Gnd ke negatif mobil

Selanjutnya adalah menyambungkan kabel ACC dan GND dari receiver ke kabel Acc dan Negatif di mobil dengan menggunakan terminal.

Langkah berikutnya adalah menyalakan tape dan masuk ke menu Setting-> Steering Wheel untuk mengkonfigurasikan tombol yang ada di remote control agar dikenali dan fungsinya sesuai pada tape EzoneTronics ini.

Tekan tombol di tape kemudian tekan dan tahan 3 detik tombol di remote kemudian dilepas

Jika tombol di remote dikenali, maka tape menampilkan pesan sukses

Cara mengkonfigurasi tombol pada remote adalah dengan menekan tombol pada tape kemudian tekan dan tahan selama 3 detik tombol di remote kemudian lepaskan, jika tape mengenali tombol tersebut, maka tape akan menampilkan pesan sukses.

Langkah selanjutnya adalah menempatkan receiver ditempat yang aman, penulis taruh disamping tape dibawah laci kecil si DiXie.

Penempatan receiver dari steering wheel remote control

Langkah selanjutnya adalah memasang steering remote pada sisi kiri dan kanan dari setir, karena setir si DiXie diameternya kecil, maka steering remote dipasang pada pelindung setir.

Penampakan steering remote control setelah terpasang di setir si DiXie

Dengan terpasangnya steering wheel remote control ini memudahkan kita apabila ingin mengganti lagu, mengganti antara radio, bluetooth, musik dan video maupun menjalankan GPS, memperkeras maupun memperkecil suara dan mematikan suara (mute).
Kelemahan dari perangkat ini adalah:
1. Kualitas bahan plastiknya kelihatan murahan dan ringkih.
2. Sewaktu menekan tombol usahakan jangan sampai telapak tangan menutupi keseluruhan steering wheel remote karena akan menghalangi antena yang ada didalamnya sehingga tombol yang ditekan tidak akan direspon oleh tape.
 
Silahkan mencoba memasang steering wheel remote control ini, yang jelas ini bukan promosi yaa...

Kamis, 04 Oktober 2018

Pasang Lampu Kabin LED di DiXie

Halo para DiXi-er, kali ini penulis memasang lampu LED model touch and click sebagai lampu kabin untuk si DiXie. Ceritanya si DiXie ini sudah penulis ganti lampu kabin dengan orisinil punya Toyota Avanza, dan ternyata begitu dipasang tidak lama langsung konslet dan terbakar pada saklarnya. Alhasil si DiXie gelap-gelapan kabinnya kalau malam.

Nah, pada hari Rabu tanggal 3 Oktober 2018 pas penulis menengok orangtua di Surabaya, iseng-iseng berselancar di jakartanotebook.com dan mendapatkan lampu LED 3 lampu model touch and click seharga Rp. 12.700,- langsung saja penulis ke toko jakartanotebook di Surabaya Timur (dekat kearah Pantai Kenjeran).

Lampu LED 3 lampu model touch and click
Keesokan hari setelah kembali ke Batu, selepas sholat Ashar langsung penulis mengambil lampu kabin Toyota Avanza yang konsleting, kemudian penulis lepas semua jalur-jalur dan panel-panel yang ada di dudukan lampu kabin tersebut.

Kondisi dudukan lampu kabin yang sudah dilepas jalur dan panelnya

Lampu LED diisi dengan batre jenis AAA sebanyak 3 buah
 Setelah itu baru penulis menyetel tutup belakang dari lampu LED tersebut supaya masuk di dudukan lampu kabin. Dibelakang tutup belakang lampu LED sudah tersedia sticker untuk melengketkan lampu LED tersebut. Penulis menambahkan lagi perekat menggunakan double tape untuk melengketkan lampu LED tersebut supaya lebih kuat didudukan lampu kabin.

Menambahkan double tape ditutup belakang lampu LED

Lampu LED sudah terpasang di dudukan lampu kabin
Setelah tutup belakang lampu LED terpasang di dudukan lampu kabin, diuji dulu apakah lampu LED bisa dibuka tutup (untuk mengganti baterai ketika habis nantinya) ternyata lancar jaya. Sekarang saatnya untuk memasang dudukan lampu kabin di DiXie.

Dudukan lampu kabih terpasang di DiXie
Untuk memasang dudukan lampu kabin, kepala baut harus di "rampingkan" sedikit menggunakan gerinda, kalau tidak akan kesulitan memasang lampu LED-nya. Untuk ujicoba sementara menggunakan dua baut terlebih dahulu.

Lampu LED terpasang dengan sempurna di dudukan lampu kabin
Lampu LED terpasang dengan sempurna di kabin DiXie, sehingga sekarang si DiXie sudah tidak gelap-gelapan lagi kalau dibutuhkan penerangan di dalam kabin.

Cahaya dari lampu LED lumayan terang meskipun menggunakan 3 LED
Cahaya yang dihasilkan oleh lampu LED lumayan terang meskipun hanya menggunakan 3 buah lampu LED. Untuk menyalakan dan mematikan lampu cukup menekan bagian tengah lampu sampai terdengan suara 'klik".

Silahkan mencoba memasang lampu LED model touch and click ini, yang jelas ini bukan promosi yaa...

Senin, 17 September 2018

Pasang Tape Mobil Cina Merek EzoneTronics Android 6.0 Buat si DiXie

Pada tanggal 28 Agustus 2018 yang lalu, penulis berselancar di AliExpress dan iseng-iseng mencari tape mobil yang Android, eh kepincut sama tape mobil buatan Cina merek EzoneTronics model RM-CT0011 dengan spesifikasi menggunakan prosesor quad-core, Android 6.0 dan harganya cuman US$ 115 sudah lengkap dengan kamera mundur serta microphone-nya. Tape ini bersifat umum, maksudnya tape ini mirip-mirip dengan merek lain, seperti Panlelo, Hoxiao, dll dimana didalam software-nya tidak ada tampilan merek tersebut, hanya pada packing box-nya yang berwarna coklat ada lakban bening bertuliskan EzoneTronics.

Akhirnya penulis order tape tersebut, dan tanggal 14 September 2018 baru sampai di tangan penulis dengan kelengkapan tape unit, kabel antena GPS, microphone, kamera belakang beserta kabel, kabel power umum dan ISO, dudukan pengait dua buah. Berikut penampakan paketan tape tersebut:

Isi paketan tape mobil EzoneTronics RM-CT0011
Selanjutnya hari ini baru menyempatkan diri untuk memasang tape tersebut ke si DiXie, pertama kali dilakukan ujicoba untuk menghidupkan tape tersebut dengan cara menggunakan kabel power umum dimana kabel warna kuning (+), kabel warna merah (Acc) dan kabel warna jingga (Illumination) disambungkan ke (+) dan kabel warna hitam (-) ke adaptor 12V 2A kepunyaan CCTV.

Kabel kuning (+), kabel merah (Acc) dan kabel jingga (illumination) disambungkan ke (+), kabel hitam ke (-)
Tape otomatis hidup ketika disambungkan ke adaptor, tampilan home dari tape

Aplikasi yang sudah terpasang di tape ini
Selanjutnya adalah memasang tape ini ke DiXie, tapi sebelum itu harus mengubah dudukan tape sebelumnya, dengan menambahkan lubang baru untuk memasang dudukan bawaan tape sehingga tape tersebut dapat dibautkan ke dudukan bawaan tersebut. Pada dudukan bawaan tape, untuk baut yang sebelah kanan, harus dikikir sedikit supaya baut bisa masuk dan tape terkunci dua baut sehingga lebih aman dan stabil.

Tape dibautkan ke dudukan bawaannya yang sudah dibaut ke dudukan tape lama

Tape siap dipasang ke DiXie
Selanjutnya tape siap dipasang ke DiXie, pasang kabel-kabel tadi ke power dan speaker si DiXie, pasang antena GPS dan antena radio, pasang dan kencangkan dudukan tape dan terakhir adalah pasang tape cover bawaan si DiXie.

Tape terpasang di DiXie, ujicoba musik dulu

Nah, barulah kelemahan dari tape ini dibandingkan yang merek lainnya adalah:
1. Tidak dapat mirroring link karena tidak dipasang aplikasinya.
2. Aplikasi Sygic yang terpasang adalah trial version dan tidak dilengkapi dengan offline maps-nya.

Untuk mengatasi kendala nomor 1 adalah dengan mengunduh sendiri APK aplikasi EasyConnected versi NV10.4.4.1 kemudian memasangnya di tape. Aplikasi EasyConnected bisa diunduh disini.

Tampilan EasyConnected ketika dijalankan pada tape

Untuk mengatasi kendala nomor 2 adalah dengan mengunduh sendiri APK aplikasi Navitel Navigator yang sudah di crack versi 9.x.x kemudian memasangnya di tape. Kemudian unduh peta Indonesia di alamat www.navigasi.net, pilih Navitel pada link unduhan.

Tampilan aplikasi EasyConnected dan Navitel Navigator yang terpasang di tape

Pengujian tape ini menggunakan file MP3 maupun video format MP4 yang disimpan di SD card dan radio, ternyata tape ini menghasilkan gambar dan suara cukup bagus dengan menggunakan speaker bawaan yang ada di DiXie, bass cukup terasa. Tape ini tidak dapat dimatikan manual, tetapi mati ketika mobil dimatikan, apabila dihidupkan kembali, modus default-nya adalah radio, dan apabila menjalankan pemutar musik, tidak bisa menyimpan lagu terakhir yang dimainkan apabila menggunakan SD card.

Silahkan mencoba memasang tape ini, yang jelas ini bukan promosi yaa...

Jumat, 03 Agustus 2018

Pasang Tape Mobil Cina JSD-520 Buat si DiXie

Waktunya ganti tape baru nih untuk di DiXie begitu lihat tape mobil Cina JSD-520 di jakmall ato jakartanotebook dengan harga yang fantastis, yaitu 195rb-an. Saya berpikir kalo beli produk Cina itu ibarat main judi aja, kalau pas dapat yang kualitas baik ya bandel banget, kalau pas dapat yang kualitas jelek ya sengsara dunia akhirat hahaha.. Akhirnya saya putuskan untuk membeli tape ini, karena menurut pertimbangan saya pribadi, kalau seandainya rusak gak terlalu pusing dikarenakan harganya yang super miring dan fasilitas yang super lengkap.

Penampakan boks tape JSD-520
Tape ini ketika dipegang terasa ringkih dan super ringan, sempat pertama datang ketika dicoba menyala atau tidak, eh tape ini tidak mau menyala, penjelasan tentang perkabelannya pun tidak ada di buku manualnya, perkabelan yang ada di stikernya pun tidak sama, kabel ground terbalik yang harusnya warna hitam tertulis warna biru.

Perkabelan yang tidak sesuai, Acc + (+) ke Aki +, (-) ke Aki -
Waktu itu kabel kabel + (warna kuning yang ada sekringnya) saya sambungkan ke Aki + dan kabel - (warna hitam) saya sambungkan ke Aki -, terasa ada arus yang mengalir tapi tape tidak mau menyala juga. Akhirnya saya kirimkan kembali ke Jakmall, kata CS-nya bilang ganti head unit tapi ternyata tidak, hanya perkabelannya dibetulkan, yaitu kabel Acc (warna merah) dipilih dengan kabel + (warna kuning) disambungkan ke Aki +, kabel - (warna hitam) disambungkan ke Aki - dan akhirnya si tape mau menyala. Berarti saatnya memasang ke dudukan tape di DiXie.

Pakai double tape untuk melengketkan besi cover ke dudukan besi siku

Besi cover terpasang di badan tape, tidak lupa belakang tape diberi doube tape sedikit

Sebelum memasang, saya bor ulang dudukan dari tape yang lama agar sesuai dengan tape yang baru ini, saya menggunakan besi siku sebagai dudukan untuk tape karena dudukan orisinil si DiXie entah dikemanakan oleh pemilik sebelumnya.

Besi siku dipasang ke besi cover dan tape body

Sedikit tambahan, cigarette lighter ditambahkan diatas besi cover menggunakan double tape

Karena ruangan tape-nya si DiXie muat untuk 2 DIN, akhirnya yang 1 DIN nya saya gunakan untuk colokan cigarette lighter hub supaya bisa untuk men-cas peralatan tambahan. Berikut ini penampakan cigarette lighter yang dipasang diatas besi cover-nya tape.

Cigarette lighter hub yang terpasang diatas besi tape cover

Besi siku terpasang di pangkon tape bawaan si DiXie

Pemasangan kabel power dari tape ke kabel kontak (Acc) menggunakan terminal supaya lebih rapi dan mudah bila mau dibongkar kembali. Termasuk pemasangan kabel audio dari tape ke speaker DiXie menggunakan terminal juga.

Pemasangan kabel power ke kabel Acc menggunakan terminal

Pemasangan kabel audio ke speaker menggunakan terminal

Tampilan tape beserta cigarette lighter hub di DiXie

Pengujian tape ini menggunakan file MP3 yang disimpan di SD card dan radio, ternyata tape ini menghasilkan suara cukup bagus dengan menggunakan speaker bawaan yang ada di DiXie, bass cukup terasa. Sayangnya ketika tape ini dimatikan, kemudian dihidupkan kembali, modus default-nya adalah radio, jadi tidak bisa menyimpan lagu terakhir yang dimainkan apabila menggunakan SD card.

Silahkan mencoba memasang tape ini, yang jelas ini bukan promosi yaa...

Selasa, 10 Juli 2018

Ganti Selang Atas Radiator Corolla DX

Selesai mudik lebaran 1439H kemarin, pas perjalanan pulang ke Malang dari Surabaya, jalanan di sekitar daerah Lawang macet, sehingga di DiXie jadi overheat terus tiba-tiba ada asap yang berupa uap keluar dari kap dan mobil langsung mati seketika ditengah jalan dan kemacetan.

Untungnya s DiXie masih "bersahabat" distarter lagi dua kali akhirnya mau hidup lagi, akhirnya si DiXie saya bawa minggir dulu untuk cek mesin, eh ternyata selang atas radiator yang cukup berumur jadi robek dan air radiator nyembur keluar dari robekan tersebut. Akhirnya di dekat daerah Karang Lo si DiXie benar-benar mati mesinnya karena terlalu overheat dan begitu dicek air di radiator maupun cadangan juga kosong melompong. Akhirnya si DiXie istirahat dulu sekitar 1 jam, isi lagi air di radiator kemudian lanjut lagi perjalanan dan sampai rumah dengan selamat.

Selang atas radiator si DiXie yang robek
Karena kesibukan kerja, akhirnya sekarang si DiXie baru bisa disentuh lagi. Langsung cuz ke toko Lusi di daerah Karangploso beli selang atas radiator sambil membawa contoh, akhirnya ketemu selang radiator yang lubangnya pas spare part milik Daihatsu yang orisinil, yaitu HOSE, RADIATOR, NO. 1 part number 16571-87612-001. Selang radiator tersebut bisa ditebus dengan harga cuma 35rb saja, ditambah klem besi 2 biji total jadi 41rb.

Selang atas radiator milik Daihatsu yang cocok dengan Corolla DX
Sesampainya dirumah, langsung saja saya pasang sendiri selang atas radiator ini, karena pemasangannya terlampau mudah, cukup dilepas selang lama, pasang selang yang baru jangan lupa selang dikunci menggunakan klem yang baru.

Tampilan selang atas radiator yang baru terpasang