Sabtu, 26 Februari 2022

Perbaikan Kelistrikan Nouvo Z

Tampilan Kemasan "Bendik" Yamaha Xeon Merek Fukuyama
Tampilan Kemasan "Bendik" Yamaha Xeon Merek Fukuyama
Si NuZet minta "jajan" lagi meskipun sudah peremajaan beberapa waktu yang lalu, karena permasalahan electrik starter belum ketemu dimana pangkal permasalahannya. Malahan Sabtu kemarin si NuZet staternya angin-anginan, kadang mau kadang gak mau dan berakhir ketika perjalanan ke tempat wisata Kota Batu, sehabis isi bensin tidak bisa distater sama sekali!

Pengerjaan Pemasangan "Bendik"
Pengerjaan Pemasangan "Bendik"
Akhirnya mampir ke bengkel Na'am Motor dan diketahui yang bermasalah adalah "Bendik" (Relay Starting) yaitu "jantung elektris" yang mengatur kelistrikan dimotor. Bendik ini pun akhirnya diganti karena sudah lemah, dan karena bukan dikota besar, mencari bendik orisinil susah dan diganti menggunakan merek FUKUYAMA dengan nomer part 33S-F1940-00 seharga Rp. 85.000,-, dimana bendik NuZet ternyata memiliki persamaan dengan bendik motor Yamaha Xeon/Byson. Serta adanya kabel negatif yang putus dari kunci kontak ke aki mengakibatkan arus listrik kadang masuk (bila kabel yang putus menyentuh body) kadang terputus, serta switch sensor stater yang ada dikedua rem rusak sehingga NuZet susah distater dan diganti menggunakan part yang sama dengan punya honda vario seharga Rp. 10.000,-.

Tampilan "Bendik" Sudah Terpasang
Tampilan "Bendik" Sudah Terpasang
Semua kerusakan terkait dengan electric starter sudah diperbaiki dan penulis tebus seharga Rp. 135.000,- sudah termasuk ongkos jasa kerja mekaniknya. Sekarang electric starter si NuZet sudah lancar jaya seperti NuZet baru, sesuai pepatah mas mekanik bengkelnya "keberadaan bengkel adalah membuat motor lama rasa motor baru".

Semoga tulisan singkat ini bermanfaat dan menjadi solusi bagi anda sekalian yang memiliki permasalahan sama persis terkait electric starter dimotor matic anda..

Jumat, 25 Februari 2022

Unboxing dan Review Display Card nVidia NVS 310

Tampilan Ikan Display Card nVidia NVS 310
Tampilan Ikan Display Card nVidia NVS 310
Penulis mencari Display Card (kadang disebut VGA Card) produk dari nVidia yang sudah mendukung CUDA maupun PhsyX untuk menjalankan aplikasi yang "butuh" kedua fitur tersebut. Salah satu aplikasi tersebut adalah Topaz Labs Video Enhance AI. Setelah mencari-cari, akhirnya penulis mendapatkan Display Card seken nVidia NVS 310 (sejenis Quadro yang dilepas oleh nVidia pada bulan Juli 2012) di Bukalapak seharga Rp. 125.000,- dan langsung saja penulis mencari spesifikasi lengkap Display Card tersebut. Setelah mengetahui "kehebatan"-nya, tanpa pikir panjang, langsung penulis pesan pada tanggal 17 Pebruari 2022 dan tiba ditangan penulis pada tanggal 23 Pebruari. Baru bisa penulis ulas hari ini (25/02/2022), karena penulis harus membeli dulu pengubah DisplayPort to HDMI supaya bisa menggunakan Display Card ini pada layar monitor penulis yang hanya mendukung VGA dan HDMI saja.

Tampilan Sisi Depan nVidia NVS 310
Tampilan Sisi Depan nVidia NVS 310
Pertama-tama, penulis mengecek keadaan Display Card tersebut dan tergolong kondisinya masih mulus seperti baru dan sama persis dengan tampilan iklan yang penulis lihat diinternet. Sepertinya Display Card ini merupakan reference card yang memang dibuat oleh nVidia sendiri tanpa adanya embel-embel merek apaun.

Tampilan Sisi Belakang nVidia NVS 310
Tampilan Sisi Belakang nVidia NVS 310
Melihat sisi belakang Display Card tersebut, terlihat adanya stiker memperlihatkan nomor seri, versi BIOS dan perusahaan OEM mana yang menggunakannya. Dari tampilan stiker ini, dapat diketahui bahwa Display Card ini pengguna OEM-nya adalah perusahaan HP (Hewlett Packard) dan biasanya copotan dari komputer jenis workstation (komputer berspesifikasi tinggi yang dimanfaatkan untuk keperluan pekerjaan berat, seperti perhitungan ilmiah atau bidang teknik).

Tampilan Sisi Samping nVidia NVS 310
Tampilan Sisi Samping nVidia NVS 310
Dari sisi samping Display Card tersebut, hanya ada 2 (dua) buah port berjenis DisplayPort dan menggunakan bracket tipe low profile (komputer yang menggunakan casing tipis).

Tampilan Display Card nVidia NVS 310 Terpasang di PC Dell OptiPlex 755
Tampilan Display Card nVidia NVS 310 Terpasang di PC Dell OptiPlex 755
Langsung saja penulis pasang di PC Dell OptiPlex 755 tipe SFF (Small Form Factor) yang memiliki bracket tipe low profile sehingga cocok dengan Display Card ini. Setelah terpasang, giliran memasang driver (pengendali) versi terakhir untuk sistem operasi Windows 10 Professional x64, yaitu versi 392.68 (tertanggal 26 Oktober 2021). Pada pemasangan pengendali ini, pastikan ruang harddisk anda tersisa setidaknya 1.9GB (bila kurang dari 1.9GB, penulis pastikan akan muncul pesan bahwa pengendali gagal dipasang) meskipun nantinya yang terpakai hanya 1.5GB!

Tampilan Fitur Yang Didukung Oleh Display Card nVidia NVS 310
Tampilan Fitur Yang Didukung Oleh Display Card nVidia NVS 310
Selanjutnya penulis mengecek fitur yang didukung oleh Display Card ini menggunakan aplikasi GPU-Z versi 2.44 dan terlihat bahwa Display Card ini mendukung fitur sebagai berikut: DirectX 11.0OpenCL, CUDA, DirectCompute, DirectML dan OpenGL 4.6.

Tampilan Setelan Performance resolusi 1600x900 di 3DMark Vantage
Tampilan Setelan Performance resolusi 1600x900 di 3DMark Vantage
Langsung saja penulis lanjutkan memasang aplikasi benchmark (pengujian unjuk kerja) Futuremark 3DMark 11 (tahun 2020 dan aplikasi benchmark ini membutuhkan ruang harddisk sekitar 636MB) yang mendukung DirectX 11. Ketika penulis menjalankan benchmark ini, baik menggunakan modus basic maupun advanced dengan setelan entry saja sudah muncul pesan kesalahan bahwa tidak bisa menjalankan D3D11 (DirectX 11). Penulis coba saja memasang benchmark Futuremark 3DMark Vantage (tahun 2008 dan aplikasi benchmark ini membutuhkan ruang harddisk sekitar 864MB) yang mendukung DirectX 10Tanpa pikir panjang, penulis langsung menjalankan aplikasi benchmark ini menggunakan resolusi layar 1600x900 pixel dengan setelan performace lancar jaya meskipun pada pengujian "Jane Nash" rata-rata hanya 4 fps dan pengujian "New Calico" rata-rata 4 fps juga.

Tampilan Pengujian "Jane Nash"
Tampilan Pengujian "Jane Nash"

Tampilan Pengujian "New Calico"
Tampilan Pengujian "New Calico"
Kesimpulan, penggunaan Display Card seken ini menurut penulis termasuk sangat berharga, karena dengan harga yang relatif murah, sudah mendukung fitur DirectX 11.0, OpenCL, CUDA, DirectCompute, DirectML dan OpenGL 4.6 meskipun gagal dalam pengujian Futuremark 3DMark 11 tetapi dapat melewati pengujian Futuremark 3DMark Vantage dengan fps yang sangat rendah sekali. Tetapi, aplikasi benchmark bukanlah patokan mati ketika menjalankan permainan maupun aplikasi pengolahan grafis. Display Card ini didesain dan ditujukan untuk "pekerjaan berat" yaitu aplikasi pengolahan grafis. Harap diingat, bahwa Display Card ini mampu menunjukkan "taring" ketika digunakan pada permainan maupun aplikasi pengolahan grafis yang diluncurkan pada saat diluncurkannya Display Card ini. Apabila anda membutuhkan drivers-nya, dapat anda unduh disini.

Semoga tulisan singkat ini bermanfaat bagi anda yang mencari Display Card untuk pengerjaan pengolahan grafis sederhana (untuk ukuran aplikasi saat nVidia NVS 310 ini diluncurkan) dengan harga yang relatif murah..

Selasa, 22 Februari 2022

Unboxing dan Review Grundig GCR001IP Clock Radio with Universal Dock for iPod [Seken]

Iklan Produk GrundigGCR001IP Clock Radio With Universal Dock For iPod
Iklan Produk GrundigGCR001IP Clock Radio With Universal Dock For iPod
Karena jaringan CDMA smartfren telah dihentikan layanannya semenjak 13 November 2017 silam, ponsel iPhone 4 CDMA milik penulis jadi mangkrak dan tidak pernah sekalipun digunakan maupun dihidupkan. Ketika penulis pulang ke Malang, penulis teringat dengan ponsel tersebut dan penulis coba charge (cas) kembali ternyata ponsel tersebut masih hidup. Bravo Apple, barang produksinya masih tetap bisa menyala meskipun telah lama tidak digunakan sama sekali.

Lama tidak dipakai tetap saja ponsel ini mengalami degradasi, yaitu tombol Home dan layar sentuh bagian bawah sudah tidak dapat digunakan lagi, sehingga aplikasi yang berada dilayar bawah, semisal TelephoneMusic dan Video tidak dapat diketuk untuk digunakan. Untungnya terakhir digunakan, sempat penulis Jailbreak, sehingga menu, penggunaan sensor bahkan banyaknya ketukan pada layar juga dapat disetel. Akhirnya agar Music dan Video dapat digunakan lagi, maka penulis gunakan aplikasi Activator untuk mengkonfigurasi ketukan pada tombol Soft Home (tombol Home berupa tombol sentuh dilayar). Penulis setel dua ketukan untuk menjalankan Music dan tiga ketukan untuk menjalankan Video.

Penulis berpikir untuk memanfaatkan ponsel iPhone 4 CDMA ini sebagai pemutar musik atau video sederhana saja dengan menggunakan docking speaker yang mendukung port 30 pin iPhone maupun iPod. Setelah mencari-cari di facebook Marketplace, penulis menemukan ada yang menjual Grundig GCR001IP Clock Radio With Universal Dock For iPod dengan buka harga Rp. 250.000,-. Tanpa berpikir panjang, langsung penulis datangi si penjual yang bertempat didaerah Sunter - Jakarta Utara tanggal 21 Pebruari 2021 kemarin. Sesampainya disana, penulis langsung ujicoba singkat perangkat tersebut dan penulis menemukan bahwa tombol Play/Pause tidak berfungsi dan remote-nya tidak ada baterai sehingga tidak dapat dicoba. Sesuai minus tersebut, penulis langsung nego harga dan deal dengan harga Rp. 125.000,-.

Tampilan Kotak Kemasan
Tampilan Kotak Kemasan

Tampilan Samping Kiri Kotak Kemasan
Tampilan Samping Kiri Kotak Kemasan

Tampilan Samping Kanan Kotak Kemasan
Tampilan Samping Kanan Kotak Kemasan
Hari ini langsung penulis ujicoba Grundig GCR001IP Clock Radio With Universal Dock For iPod, sekalian membuat tulisan singkat ini. Dari tampilan kotak kemasan samping kanan dapat dilihat, bahwa docking ini HANYA mendukung iPod bukan iPhone, sehingga wajar saja tombol Play/Pause serta tombol Tune (Prev dan Next) yang ada di-docking ini tidak berfungsi / tidak mendukung ponsel iPhone 4 penulis.

Tampilan Isi Kemasan Ketika Dibuka
Tampilan Isi Kemasan Ketika Dibuka

Isi Kemasan Terdiri dari Docking, Remote, Adapter 10V, iPod Docking Support dan Lembaran Petunjuk
Isi Kemasan Terdiri dari Docking, Remote, Adapter 10V, iPod Docking Support dan Lembaran Petunjuk
Karena ini barang seken, isi kemasan yang penulis terima terdiri dari docking, remote, adapter 10V, iPod docking support dan Lembaran Petunjuk saja. Menurut informasi dari lembaran petunjuk yang penulis baca, docking buatan tahun 2008. Wow, padahal iPhone 4 baru dikeluarkan pada tahun 2010, pantas ada beberapa tombol yang tidak berfungsi / tidak mendukung ponsel iPhone 4.

Tampilan Atas Terdapat Docking 30 pin, Tombol Volume (+ dan -), Tombol Snooze dan Tombol Tune (Prev dan Next)
Tampilan Atas Terdapat Docking 30 pin, Tombol Volume (+ dan -), Tombol Snooze dan Tombol Tune (Prev dan Next)
Disisi atas docking ini terdapat docking 30 pin untuk sambungan ke iPod maupun iPhone, tombol volume (+ dan -) untuk memperbesar suara serta untuk mengeset alaram 1 dan alaram 2, tombol snooze dan terakhir adalah tombol tune (Prev dan Next) berfungsi untuk mencari stasiun radio ketika dimodus radio dan untuk memajukan dan memundurkan tangga lagu. Untuk menggunakan iPod pada docking 30 pin, gunakan dudukan (docking support) yang pas sesuai dengan jenis iPod atau iPhone anda.

Tampilan Depan Terdapat Layar LCD, Deretan Tombol, Sensor Remote dan Logo Grundig
Tampilan Depan Terdapat Layar LCD, Deretan Tombol, Sensor Remote dan Logo Grundig
Disisi depan docking ini terdapat layar LCD yang menampilkan jam, modus (radio, aux atau iPod); deretan tombol dari kiri kanan, yaitu: light (untuk mengatur cahaya di LCD, mati atau 3 tingkatan terang), set (untuk menyetel alaram), stop/stereo (untuk menghentikan pemutaran lagu serta pemilihan modus mono atau stereo), select, alarm/off (untuk menghidupkan dan mematikan alaram), ipod/mem - dan + (untuk memilih stasiun radio yang sudah disimpan), function (untuk memilih modus radio, aux atau iPod), menu (untuk menampilkan menu di iPod), play/pause/band (untuk memainkan/menjeda musik dimodus iPod maupun untuk memilih band FM atau MW dimodus radio) dan power (untuk menghidupkan dan mematikan perangkat).

Tampilan Samping Kiri Hanya Lubang Speaker
Tampilan Samping Kiri Hanya Lubang Speaker

Tampilan Samping Kanan Hanya Lubang Speaker
Tampilan Samping Kanan Hanya Lubang Speaker

Tampilan Belakang Terdapat Antenna, DC IN, AUX IN, AUX OUT dan Headphone
Tampilan Belakang Terdapat Antenna, DC IN, AUX IN, AUX OUT dan Headphone
Disisi belakang docking ini terdapat antenna, DC IN (untuk colokan adaptor 10V), AUX IN (bila ingin menyambungkan perangkat audio lain menggunakan jack 3,5mm), AUX OUT (untuk menyambungkan keluaran perangkat ini ke perangkat audio lain menggunakan jack 3,5mm) dan headphone (untuk menyambungkan keluaran perangkat ini ke headphone anda menggunakan jack 3,5mm).

Tampilan Belakang Terdapat Stiker Grundig Berisi Spesifikasi Singkat dan Kompartemen Baterai 2x AA
Tampilan Belakang Terdapat Stiker Grundig Berisi Spesifikasi Singkat dan Kompartemen Baterai 2x AA

Tampilan Kompartemen Baterai Ketika Dibuka
Tampilan Kompartemen Baterai Ketika Dibuka
Disisi bawah docking ini terdapat stiker Grundig yang berisi sepsifikasi singkat dan kompartemen baterai (sebagai daya cadangan untuk jam).

Tampilan Dudukan (Docking Support) Yang Sesuai Dengan iPhone 4
Tampilan Dudukan (Docking Support) Yang Sesuai Dengan iPhone 4

Tampilan iPhone 4 Memutar Musik di Docking Grundig GCR001IP
Tampilan iPhone 4 Memutar Musik di Docking Grundig GCR001IP
Dari hasil pengujian suara serta fungsi yang ada di-docking Grundig GCR001IP ini, dapat penulis simpulkan bahwa kualitas suara yang dihasilkan termasuk BIASA SAJA dan ada beberapa tombol yang tidak berfungsi di iPhone 4 (mungkin berfungsi dengan baik kalau di iPod) apa karena docking ini produksi tahun 2008 sedangkan iPhone 4 diproduksi tahun 2010 sehingga tidak cocok.

Semoga tulisan singkat ini berguna sebagai referensi bagi anda sekalian yang ingin mencari docking speaker untuk iPod atau iPhone lawas anda..

Senin, 21 Februari 2022

Unboxing dan Review Display Card Merek Manli GeForce 7300GT

Tampilan Kemasan Display Card manli GeForce 7300GT
Tampilan Kemasan Display Card manli GeForce 7300GT
Penulis kesusahan mencari Display Card (kadang disebut VGA Card) untuk "mendampingi" PC Acer E500 milik penulis agar bisa menggunakan HDMI. Permasalahan yang penulis hadapi adalah PC Acer E500 notabene menggunakan slot PCI Express x16 1.0 (PCIe 1.0), dimana saat ini sangat susah mencari Display Card PCIe 1.0. Penulis memiliki Display Card PCIe 1.1 maupun 2.0, ketika keduanya dipasang di PC ini selalu menampilkan BSOD (Blue Screen Of Death) dengan pesan IRQL_LESS_OR_NOT_EQUAL di OS Windows XP Professional SP3. Meskipun PCIe 1.1, 2.0 dan 3.0 dibilang backward compatible dengan PCIe 1.0,  fakta nyata yang penulis alami adalah tidak backward compatible. Bahkan pada kasus PC IBM ThinkCentre 8145 milik penulis yang menggunakan PCIe 1.1 ketika dipasangi Display Card PCIe 2.0 malah Display Card tersebut tidak menampilkan apapun alias blank. OS Windows XP Pro SP3 tetap penulis pertahankan di PC Acer E500 ini karena untuk mendukung penulis dalam pengujian program lama maupun baru yang masih mendukung Windows XP Pro SP3.

Kebetulan ketika penulis mencari di Tokopedia, menemukan penjual yang menjual Display Card merek manli GeForce 7300GT yang BNOS (Brand New Old Stock) alias barang baru stok lama seharga Rp. 125.000,-. Setelah penulis cek, ternyata manli GeForce 7300GT menggunakan chipset nVidia GeForce 7300 GT yang menggunakan PCIe 1.0 dan berjenis silent card (hanya menggunakan heatsink tanpa kipas). Tanpa pikir lama langsung saja penulis pesan pada tanggal 14 Pebruari 2022.

Isi Kemasan Terdiri Dari Display Card, Kabel S-Video, CD Driver dan Lembaran Petunjuk
Isi Kemasan Terdiri Dari Display Card, Kabel S-Video, CD Driver dan Lembaran Petunjuk

Tampilan Sisi Depan Display Card manli GeForce 7300GT
Tampilan Sisi Depan Display Card manli GeForce 7300GT

Tampilan Sisi Belakang Display Card manli GeForce 7300GT
Tampilan Sisi Belakang Display Card manli GeForce 7300GT
Tanggal 16 Pebruari tiba dan baru penulis ujicoba tanggal 19 Pebruari. Ketika pertama kali dipasang menggunakan converter DVI to HDMI, Display Card ini oke-oke saja, selanjutnya penulis coba memasang driver terbaru versi 307.83 (tahun 2013) dan Windows XP Pro SP3 langsung menampilkan BSOD. Akhirnya OS Windows XP Pro SP3 penulis recovery menggunakan image aplikasi Symantec Ghost 12 dan selanjutnya penulis pasang driver versi 93.81 beta (tahun 2006) berjalan dengan lancar tanpa ada pesan BSOD serta resolusi layar bisa penulis set ke 1366x768 pixel.

Langsung saja penulis lanjutkan memasang aplikasi benchmark (pengujian unjuk kerja) Futuremark 3DMark03 Pro v3.6.0.1901 (tahun 2009) yang mendukung DirectX 9.0. Tanpa pikir panjang, penulis langsung menjalankan aplikasi benchmark ini menggunakan resolusi layar 1366x768 pixel lancar jaya meskipun pada pengujian "Wings of Fury" sempat jatuh ke 46 fps, pengujian "Battle of Proxycon" jatuh ke 15 fps dan pengujian "Troll's Lair" jatuh ke 13 fps.

Tampilan Pengujian 3DMark03 "Wings of Fury"
Tampilan Pengujian 3DMark03 "Wings of Fury"

Tampilan Pengujian 3DMark03 "Battle of Proxycon"
Tampilan Pengujian 3DMark03 "Battle of Proxycon"

Tampilan Pengujian 3DMark03 "Troll's Lair"
Tampilan Pengujian 3DMark03 "Troll's Lair"
Setelah melakukan pengujian ini, penulis mencoba memperbarui (update) driver versi 93.81 beta ini ke versi 307.83, setelah restart ternyata tampilan layar jadi hancur dan resolusi hanya bisa disetel ke 640x480 4-bit! Setelah penulis uninstall driver versi 307.83 dan driver kembali ke versi 93.81 beta, maka tampilan layar menjadi normal kembali. Entah kenapa driver terbaru kok malah menimbulkan masalah, kalau penulis berhasil menemukan versi driver yang tepat ataupun tahu cara memperbarui ke versi driver terbaru, maka tulisan ini akan penulis perbarui lagi.

Kesimpulan, penambahan Display Card ini menurut penulis termasuk sangat berharga, karena dengan harga yang relatif murah, anda masih dapat menjalankan berbagai permainan sesuai dengan jaman Display Card ini diluncurkan. Selain itu, layar monitor maupun TV sekarang sudah menggunakan port HDMI dan Display Card ini menyediakan port DVI, tinggal dibelikan DVI-to-HDMI converter anda sudah dapat menikmati permainan lama dengan kualitas yang jernih. Selain nVidia GeForce 7300 GT ini, ada beberapa Display Card PCIe 1.0, yaitu nVidia GeForce 8400 GS maupun GT, GeForce 9400 GS maupun GT, Quadro FX5500, NVS 300 serta dari vendor ATi, yaitu Radeon X1650.. Apabila anda membutuhkan drivers-nya, dapat anda unduh disini.

Semoga tulisan singkat ini bermanfaat bagi anda yang mencari Display Card PCIe 1.0 untuk PC lama anda..

Senin, 14 Februari 2022

Modifikasi WinPE 10 Gandalf's

Tampilan WinPE Modifikasi Penulis Berbasis Distro Gandalf's
Tampilan WinPE Modifikasi Penulis Berbasis Distro Gandalf's
Windows 7 PE yang pernah penulis buat menggunakan aplikasi Make_PE3 sudah mulai bermasalah karena konflik di-driver memori, terutama ketika digunakan dikomputer Dell OptiPlex 755 menjadi crash, maka penulis harus membuat lagi WinPE lain. Memang penulis pernah membuat sendiri WinPE yang berbasiskan Windows XP Professional, tetapi WinPE ini hanya bisa di-boot menggunakan CD, pernah penulis coba boot dari flashdisk masih belum bisa atau memang penulis belum tau caranya.

Penulis memutuskan untuk memodifikasi WinPE 10 distro Gandalf's berbasis Windows 10 x86 (32-bit) versi 10.10.10240 dari ukuran awal 1,2GB menjadi hanya 650MB. Banyak aplikasi yang penulis hilangkan dari distro ini karena penulis nilai terlalu banyak menghabiskan ruangan flashdisk maupun CD serta tidak terlalu penulis butuhkan. Malam Sabtu kemarin (11/02/2022), penulis menghabiskan waktu sekitar 2 jam untuk meneliti alur kerja dari WinPE ini. Penulis jadi mengetahui, bahwa distro ini menggunakan aplikasi StartIsBack untuk menampilkan GUI ala Windows biasa (WinPE ori hanya menampilkan command prompt tanpa adanya GUI) serta tambahan beberapa berkas agar ketika WinPE ini langsung memuat GUI serta setelan-setelan lain yang dibutuhkan. Perlu diingat, bahwa untuk menjalankan WinPE 10 ini membutuhkan RAM minimal 1GB ketika dicoba di-virtual machine.

Penulis menghilangkan berkas MountPEmedia.exe dan MountPEmedia.ini (digunakan untuk me-mount flashdisk didalam WinPE, sehingga aplikasi pada flashdisk bisa dimuat secara langsung oleh WinPE) didalam folder \Windows\System32 serta menyunting berkas winpeshl.ini dan menghilangkan pemanggilan aplikasi MountPEmedia.exe ini. Kemudian di-root berkas ISO hanya penulis tinggalkan berkas Autorun.inf, BOOTMGR, bootmgr.efi dan bootmgr.exe saja.

Penulis juga akan mengajarkan ke anda sekalian, bagaimana cara memodifikasi WinPE yang sudah penulis modifikasi (cara ini hanya berlaku untuk WinPE modifikasian penulis, kemungkinan besar berbeda dengan distro WinPE lainnya):
  1. Extract berkas boot.wim dari dalam berkas ISO, kemudian gunakan aplikasi DISM untuk me-mount berkas boot.wim sehingga isinya bisa diubah.
  2. Untuk menambahkan aplikasi, cukup tambahkan aplikasi tersebut ke folder \Program Files pada mount folder (folder yang anda gunakan untuk me-mount / membuka isi boot.wim menggunakan aplikasi DISM).
  3. Untuk menambahkan aplikasi pada Start Menu, ubah berkas Win10PE.cfg didalam folder \Windows\System32 pada mount folder. Gunakan format %ProgramFiles%\[folder aplikasi]\file.exe, dimana [folder aplikasi] adalah folder aplikasi yang anda tambahkan di \Program Files serta file.exe adalah executable dari aplikasi yang anda tambahkan tadi.
    Tampilan Isi Berkas Win10PE.cfg
    Tampilan Isi Berkas Win10PE.cfg

  4. Untuk mengubah wallpaper, cukup ganti berkas img0.jpg didalam folder \Windows\Web\Wallpaper\Windows pada mount folder.
  5. Untuk mengubah logo pada System Properties, cukup ganti berkas logo.bmp didalam folder \Windows\System32\oobe\Logo pada mount folder, tetapi perhatikan gambar format BMP tersebut harus berukuran 118x48 pixel!
    Tampilan Logo @nWaREZ Pada System Properties
    Tampilan Logo @nWaREZ Pada System Properties

  6. Setelah melakukan pengubahan pada mount folder, maka lakukan dismount pada aplikasi DISM agar perubahan tadi disimpan kedalam berkas boot.wim. Selanjutkan gunakan aplikasi penyunting ISO untuk memasukkan dan menimpa berkas boot.wim didalam berkas ISO.
  7. Lakukan percobaan menggunakan aplikasi virtual machine untuk melihat apakah perubahan yang dilakukan sudah berjalan dengan baik dan benar.
Seperti biasa, penulisan mempersilahkan anda untuk mengunduh distro WinPE ini disini. Semoga tulisan singkat ini bermanfaat bagi anda sekalian yang ingin memodifikasi WinPE sesuai keinginan dan keperluan anda..

Jumat, 11 Februari 2022

Berbagai Macam Versi WinPE (Windows Preinstallation Environment)

Tampilan WinPE Berbasis Windows 7 Yang Di-custom
Tampilan WinPE Berbasis Windows 7 Yang Di-custom
Mungkin sebagian besar anda sudah mengenal WinPE (Windows Preinstallation Environment) besutan  perusahaan piranti lunak Microsoft? Bila jawaban anda "Iya", berarti anda sudah tahu kegunaan dari WinPE ini. Bila jawaban anda "Tidak", maka penulis jelaskan bahwa WinPE ini merupakan sistim operasi Windows dibuat "ringan", "portable" (mudah dibawa kemana-mana) serta digunakan untuk memasang, menyebarkan dan memperbaiki sistim operasi Windows yang ada dimedia penyimpanan harddisk komputer. WinPE dimaksudkan untuk menggantikan sistim operasi MS-DOS yang berbasis disket dan dapat di-boot melalui flashdisk, PXE, iPXE, CD-ROM maupun harddisk. Seringkali WinPE digunakan oleh perusahaan besar maupun OEM dalam pemasangan sistim operasi Windows pada komputer produksinya.

Sebenarnya, WinPE ini merupakan "jawaban" dari Microsoft terhadap sistim operasi Linux versi "Live" (sistim operasi Linux yang dapat dijalankan secara langsung dari CD/DVD maupun flashdisk tanpa harus memasang terlebih dahulu ke media penyimpanan harddisk dikomputer) sehingga Microsoft membuat versi live dari sistim operasi Windows yang dinamakan WinPE. Versi 1.0 dari WinPE ini dibuat berbasiskan Windows XP, versi 2.0 berbasis Windows Vista, versi 3.0 berbasis Windows 7, versi 4.0 dan 4.1 berbasis Windows 8 dan 8.1, versi 10.0.1xxxx berbasis Windows 10 serta terbaru adalah versi 10.0.2xxx berbasis Windows 11.

Tampilan Asli WinPE Berbasis Windows 10
Tampilan Asli WinPE Berbasis Windows 10
Secara default (bawaan aslinya), WinPE berisi tools ringan yang dijalankan berbasis command line (baris perintah). Tetapi WinPE ini pun juga bisa di-custom (dapat disesuaikan dengan keinginan kita) dengan menambahkan beberapa aplikasi gratis maupun berbayar sesuai dengan kebutuhan kita sendiri. WinPE inipun dapat anda pindahkan dari bentuk ISO (berkas citra CD/DVD) ke flashdisk dengan menggunakan aplikasi Rufus. Jangan lupa membaca tulisan ini agar flashdisk anda dapat booting dikomputer lama anda. Ada berbagai macam distro WinPE, bisa anda cari sendiri di-google macam-macam distro ini. Penulis juga mengumpulkan berbagai macam distro yang dapat anda lihat dan unduh disini dan akan selalu penulis perbarui apabila ada versi terbarunya.

Semoga tulisan singkat ini bermanfaat bagi anda sekalian yang mencari versi WinPE sesuai keinginan anda, baik untuk anda custom sendiri maupun yang langsung siap pakai sesuai keperluan anda..

Kamis, 10 Februari 2022

Cara Membuat Flashdisk Bisa Booting di Komputer Kuno

Tampilan Mainboard ASUS P5GC-MX/GBL
Tampilan Mainboard ASUS P5GC-MX/GBL
Apakah anda pernah alami membuat bootable flashdisk tetapi tidak dapat booting dikomputer lama anda? Naah, kebetulan penulis sendiri mengalaminya semalam! Padahal bootable flashdisk yang penulis buat dapat digunakan diberbagai komputer, mulai dari komputer penulis pribadi merek acer Aspire E500 (Pentium 4 yang sudah ditingkatkan ke Pentium D) buatan tahun 2006, Dell OptiPlex 755 (Core 2 Duo yang sudah ditingkatkan ke Xeon X3233) buatan tahun 2009, HP Elite 8100 (Core i5 1st Gen yang sudah ditingkatkan ke Xeon X3470) buatan tahun 2010 serta Dell OptiPlex 7010MT (Core i7 3rd Gen) buatan tahun 2012 tanpa masalah.

Permasalahan terjadi ketika komputer kantor tempat penulis bekerja mainboard-nya sudah mengalami kerusakan, yaitu tidak menampilkan pesan apa-apa dilayar komputer. Kerusakan mainboard ini menurut pemikiran penulis disebabkan karena sudah lama tidak pernah dipakai, sehingga kapasitor di mainboard sudah tidak menyimpan arus yang digunakan untuk pertama kali menyalakan komponen di mainboard tersebut. Akhirnya mainboard tersebut penulis ganti dengan merek ASUS P5GC-MX/GBL karena prosesor yang digunakan oleh komputer tersebut masih Intel Core 2 Duo. Penggunaan mainboard inilah yang menyebabkan bootable flashdisk penulis TIDAK BISA booting!

Penulis pun bingung, karena sudah berganti bootable flashdisk yang lain, tetap saja tidak mau booting. Berulang kali penulis mencoba membuat bootable flashdisk lagi dan lagi menggunakan aplikasi Rufus versi 3.17, tetapi tetap saja tidak dapat digunakan booting di mainboard tersebut!

Pakai Setelan Ini Diaplikasi Rufus Agar Flashdisk Bisa Booting Dikomputer Kuno
Pakai Setelan Ini Diaplikasi Rufus Agar Flashdisk Bisa Booting Dikomputer Kuno
Setelah penulis coba-coba lagi, eits, ternyata ada setelan yang terlewatkan oleh penulis, yaitu setelan di "Show advanced drive properties". Centang setelan "Add fixes for old BIOSes" serta "Use Rufus MBR with BIOS ID" dan klik tombol "Start" untuk membuat bootable flashdisk. Dan, voila! Bootable flashdisk dapat digunakan booting di mainboard ASUS P5GC-MX/GBL tersebut!!!

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi anda sekalian dalam menyelesaikan masalah ketika bootable flashdisk anda tidak dapat booting dikomputer maupun laptop kuno anda dengan catatan bahwa BIOS-nya harus MENDUKUNG boot dari USB..