Selasa, 11 April 2023

SATA III Card PCI Express Murah dan Bagus, MSI STAR atau Generic ASMedia?

Tampilan Depan SATA III Card MSI STAR dan Generic ASMedia
Tampilan Depan SATA III Card MSI STAR dan Generic ASMedia
Karena keterbatasan kemampuan kapasitas HDD di server HP ProLiant ML115 G1 yang pernah penulis ulas, yaitu hanya mampu menggunakan HDD 500GB ditiap port SATA-nya, maka penulis memutar otak agar server ini dapat menangani HDD dengan kapasitas setidaknya 4TB untuk penyimpanan datanya. Disini penulis mempunyai dua buah SATA III card (SATA III adalah SATA generasi ketiga dengan kecepatan maksimal 6Gbps) dimana keduanya menggunakan antarmuka PCI Express. Server HP ProLiant ML115 G1 ini memiliki slot PCI Express 1.0 sebanyak 2 buah, yaitu x16 dan x8. Tanpa panjang lebar, langsung saja penulis ulas kedua card tersebut:


.: BUKA KEMASAN :.

Tampilan Isi SATA III Card MSI STAR
Tampilan Isi SATA III Card MSI STAR
SATA III card MSI STAR ini hanya berupa kemasan OEM saja, dimana tidak ada kardus resmi dari MSI (biasanya tanpa kardus untuk menekan harga jualnya). Dalam kemasan ini berisi SATA Card, CD driver, kabel SATA ke HDD dua buah, kabel USB 3.0 ke port USB 3.0 tambahan dan selembar petunjuk penggunaan. SATA III card ini dijual seharga Rp. 70.000,-.

Sedangkan untuk SATA III card Generic ASMedia juga berupa kemasan OEM juga, namun hanya berisi SATA III card dan CD driver saja. SATA III card ini dijual seharga sekitar Rp. 126.000,-.

Tampilan Belakang SATA III Card MSI STAR dan Generic ASMedia
Tampilan Belakang SATA III Card MSI STAR dan Generic ASMedia
Dari tampilan depan maupun belakang dapat kita ketahui, bahwa SATA III card MSI STAR menggunakan antarmuka PCI Express x4 sedangan Generic ASMedia menggunakan antarmuka PCI Express x1. Kenapa MSI STAR menggunakan x4? Karena SATA III card ini juga menyediakan port USB 3.0 tambahan, jadi card ini bersifat two-in-one. Jadi menggunakan SATA III card MSI STAR sangat menguntungkan, karena mendapatkan tambahan port SATA III sebanyak 2 buah dan port USB 3.0 sebanyak 2 buah ditambah 2 buah ke port tambahan di casing.

Bila menggunakan SATA III card Generic ASMedia, maka hanya mendapatkan tambahan port SATA III sebanyak 2 buah dan port ESATA III sebanyak 2 buah.

Tampilan Front Port SATA III Card MSI STAR dan Generic ASMedia
Tampilan Front Port SATA III Card MSI STAR dan Generic ASMedia
Dari tampilan external port dikedua SATA III card ini dapat dilihat, bahwa MSI STAR menawarkan port USB 3.0 sebanyak 2 buah sedangkan Generic ASMedia menawakan port ESATA III sebanyak 2 buah.

Tampilan Rear Port SATA III Card MSI STAR dan Generic ASMedia
Tampilan Rear Port SATA III Card MSI STAR dan Generic ASMedia
Sedangkan di-rear port-nya, dapat dilihat hanya MSI STAR yang menawarkan 2 buah port SATA III sedangkan Generic ASMedia tidak ada sama sekali.

Tampilan Side Port SATA III Card MSI STAR dan Generic ASMedia
Tampilan Side Port SATA III Card MSI STAR dan Generic ASMedia
Kemudian di-side port keduanya dapat dilihat, bahwa MSI STAR menawarkan colokan USB 3.0 untuk 2 buah port USB 3.0 di front/back panel casing sedangkan Generic ASMedia menawakan port SATA III sebanyak 2 buah.

Tampilan Bagian Bawah SATA III Card MSI STAR dan Generic ASMedia
Tampilan Bagian Bawah SATA III Card MSI STAR dan Generic ASMedia
Dibagian bawah keduanya dapat dilihat bahwa MSI STAR menggunakan antarmuka PCI Express x4 sedangkan  Generic ASMedia menggunakan x1.


.: PENGUJIAN :.

Kenapa sampai penulis sampai membeli dua buah SATA III card ini? Awalnya penulis membeli SATA III card Generic ASMedia dan penulis coba di server HP ProLiant ML115 G1, baik di-slot antarmuka PCI Express x8 maupun x16. Kedua slot tersebut mendeteksi keberadaan card tersebut, tetapi setelah diuji dengan HDD berkapasitas 80GB (merek Seagate) maupun 4TB (merek Panasonic), kedua HDD tersebut terdeteksi oleh SATA III card ini tetapi server tidak mau booting dan cenderung diam saja (hang) dengan menampilkan pesan bahwa HDD tersebut terdeteksi kapasitas serta versi SATA-nya.

Akhirnya penulis mencari SATA III card lain dan penulis iseng saja memesan SATA III card MSI STAR ini dan setelah dicoba ke server HP ProLiant ML115 G1 ini, ternyata card ini tidak terdeteksi bila menggunakan slot antarmuka PCI Express x8. Setelah dipindahkan ke slot x16, card ini terdeteksi dengan baik. Dilanjutkan pengujian menggunakan kedua HDD yang sama (80GB dan 4TB), ternyata HDD kapasitas 80GB terdeteksi dengan baik dan server bisa booting kedalam Windows Server 2012. Setelah HDD penulis ganti dengan kapasitas 4TB awalnya HDD ini tidak terdeteksi. Setelah kabel SATA penulis ganti dengan yang asli bawaan dari server, eh HDD kapasitas 4TB ini terdeteksi dengan baik dan server kedalam Windows Server 2012.

Kendala terbesar dari antarmuka PCI Express 1.0 adalah masalah kecocokan dengan versi terbarunya, meskipun secara teori versi terbarunya itu backward compatibility (bisa digunakan diversi sebelumnya), kenyataannya tidak semudah itu Fergusso. Hal ini terbukti juga pada komputer penulis satunya, yaitu acer Aspire E500. Apabila display card (meskipun versi PCI Express 1.1) dipasang di-slot PCI Express x16-nya apabila komputer dinyalakan dan sudah masuk di OS Windows versi apapun, maka kurang dari 10 menit akan muncul BSOD (Blue Screen Of Death) khas Windows!

Setelah penulis cek lebih dalam lagi, maka SATA III card MSI STAR menggunakan chipset Marvell 9218 (untuk USB 3.0 menggunakan chipset NEC) sedangkan Generic ASMedia menggunakan chipset ASM106x. Kedua chipset ini sebenarnya bagus karena mendukung HDD dengan kapasitas 4TB dan mendukung SATA Gen3 (kecepatan transfer 6Gbps). Perbedaan keduanya hanyalah brand (merek), dimana merek dengan reputasi bagus pasti menggunakan komponen pendukung yang berkualitas, sedangkan yang tanpa merek menggunakan komponen murah untuk menekan harga jualnya.


.: KESIMPULAN :.

Dari pengujian ini dapat disimpulkan bahwa perangkat dari merek terkenal dan memiliki reputasi bagus maka kualitas dari produknya TIDAK AKAN BERBOHONG / TIDAK PERLU DIRAGUKAN LAGI!!! Jadi, apabila anda menggunakan perangkat produk generic dan sudah bekerja dengan baik disistem anda, maka tidak perlu membeli yang bermerek. Dan jangan lupa, komponen pendukung juga harus diperhatikan dengan baik, seperti penulis contohkan bahwa kualitas kabel SATA yang jelek dapat menyebabkan kesalahan / kegagalan.

Semoga tulisan singkat ini bermanfaat bagi anda yang sedang mencari SATA III card untuk menambah kapasitas HDD dikomputer biasa ataupun server.. Selamat mencoba..

Minggu, 09 April 2023

Unboxing dan Review Speaker Wearnes Audio Zone 2.0

Kotak Kemasan Speaker Wearnes Audio Zone 2.0
Kotak Kemasan Speaker Wearnes Audio Zone 2.0
Ketika penulis sedang mencari card SATA untuk server HP ProLiant ML115 G1 di Shopee, penulis tertarik juga dengan speaker merek Wearnes dengan tipe Audio Zone 2.0 seharga Rp. 40.000,-. Penulis penasaran dengan kualitas suara dari merek ini, karena merek ini adalah merek fave mendiang Bapak saya.

Wel, akhirnya penulis pun tertarik membelinya karena harganya relatif murah, dan itung-itung kalau suara jelek yaa memang dengan harga segitu masa mau dapat kualitas yang waah untuk sebuah speaker. Penulis pun membeli speaker tersebut beserta dengan PCI Express SATA card dilapak yang sama. Akhirnya, speaker pun tiba tanggal 9 April 2023 kemarin, langsung saja penulis ulas speaker ini.

Tampilan Atas Kotak Kemasan Speaker Wearnes Audio Zone 2.0
Tampilan Atas Kotak Kemasan Speaker Wearnes Audio Zone 2.0

Tampilan Samping Kotak Kemasan Speaker Wearnes Audio Zone 2.0
Tampilan Samping Kotak Kemasan Speaker Wearnes Audio Zone 2.0
Produk speaker dari Wearnes ini memerlukan catu daya tegangan AC alias langsung colok ke colokan listrik dan menggunakan jack 3,5mm untuk masukan suara.


.: BUKA KEMASAN :.

Tampilan Isi Kotak Kemasan Speaker Wearnes Audio Zone 2.0
Tampilan Isi Kotak Kemasan Speaker Wearnes Audio Zone 2.0
Ketika membuka kotak kemasan ini, penulis mendapatkan speaker dan selembar petunjuk saja.

Tampilan Belakang Speaker Wearnes Audio Zone 2.0
Tampilan Belakang Speaker Wearnes Audio Zone 2.0
Tampilan bagian belakang speaker ini hanyalah kabel masukan catu daya AC, kabel masukan suara dan stiker produk.

Tampilan Stiker di Belakang Speaker Wearnes Audio Zone 2.0
Tampilan Stiker di Belakang Speaker Wearnes Audio Zone 2.0
Stiker yang tertempel dibelakang speaker berupa tipe produk serta nomer serinya dan speaker sebelah kanan ada stiker bertuliskan WEARNES PS-216 serta penggunaan tegangan AC 220V dengan kebutuhan arus sebesar 200mA.

Tampilan Sisi Kanan Speaker Wearnes Audio Zone 2.0
Tampilan Sisi Kanan Speaker Wearnes Audio Zone 2.0
Tampilan sisi kanan di-speaker sebelah kanan tedapat tombol untuk menyalakan dan mematikan speaker berupa tombol tekan serat ada tombol putar untuk menaikkan dan menurunkan suara.

Tampilan Atas Sebelah Kanan Speaker Wearnes Audio Zone 2.0
Tampilan Atas Sebelah Kanan Speaker Wearnes Audio Zone 2.0
Menariknya, pada bagian atas di-speaker sebelah kanan, penulis menemukan adanya cacat berupa coakan, mungkin akibat dari kesalahan penanganan/pembuatan/pengemasan produk ini. Hal inilah menyebabkan harga speaker ini jadi "ramah lingkungan" karena mungkin status speaker ini adalah barang reject (ditolak/dikembalikan oleh toko resmi karena adanya cacat pada produk).


.: PENGUJIAN :.

Penulis langsung menguji speaker ini menggunakan ponsel Infinix Note 10 Pro untuk memutar musik dan langsung penulis tancapkan jack 3.5mm ke earphone jack diponsel. Langsung penulis memutar lagu "Superstar"-nya Jamelia serta "Free Love-nya Honne dan volume suara speaker penulis putar dari terkecil hingga mentok. Suara yang dihasilkan oleh speaker ini menurut penulis BIASA SAJA tetapi jelas tidak cempreng dan janganlah berharap banyak muncul nada bass yang aduhai.


.: KESIMPULAN :.

Dari hasil pengujian sekilas, speaker ini berfungsi dengan baik, suara jelas dan tidak cempreng. Terlepas kekurangan dari speaker ini adalah menggunakan catu daya listrik AC 220V dan tidak adanya fitur untuk nada bass serta barang reject (dijual oleh seller ini), speaker ini cocok untuk digunakan hanya sekedar untuk menemani kesunyian didalam kamar supaya tidak diganggu kuntilanang hehehe..

Semoga tulisan singkat ini bermanfaat bagi anda yang sedang mencari speaker murah meriah untuk PC, laptop, ponsel maupun pemutar musik lainnya..

Kamis, 06 April 2023

Mengganti Hand Grip Plafon si Daihatsu Charade CX

Hand Grip Plafon si Charade Sudah Uzur
Hand Grip Plafon si Charade Sudah Uzur
Melihat kondisi hand grip plafon (pegangan tangan diatas pintu) si Daihatsu Charade CX yang warnanya sudah kusam, pudar dan bulukan, maka penulis berkeinginan untuk mengganti dengan yang baru. Akhirnya penulis mencari hand grip plafon di Shopee dan menemukan produk generic (umum) yang biasa dipakai mobil sejuta umat +62, yaitu milik Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza. Kalau memakai punya Toyota Kijang lama, kurang rapi karena ditempat lubang sekrup tidak ada penutupnya. Langsung saja penulis pesan hand grip plafon warna hitam peruntukan mobil sejuta umat dengan harga berkisar Rp. 8.000,- s.d. Rp. 15.000,-/buah.

Jarak Kedua Lubang Hand Grip Plafon si Charade Sebesar 16cm
Jarak Kedua Lubang Hand Grip Plafon si Charade Sebesar 16cm

Jarak Kedua Lubang Hand Grip Plafon si Charade Sebesar 16cm
Jarak Kedua Lubang Hand Grip Plafon si Charade Sebesar 16cm
Setelah tiba, penulis langsung pasang diplafon si Charade. Satu sekrup masuk ketempatnya, begitu masukkan sekrup kedua, eh ternyata tidak presisi. Setelah penulis cek, ternyata jarak antara kedua lubang sekrup hand grip plafon milik si Charade beda dengan milik Xenia/Avanza, dimana jarak kedua lubang hand grip plafon di Xenia/Avanza berjarak 14,5cm, sedangkan si Charade berjarak 16cm.

Hand Grip Plafon Daihatsu Xenia atau Toyota Avanza
Hand Grip Plafon Daihatsu Xenia atau Toyota Avanza

Jarak Kedua Lubang Hand Grip Plafon Xenia/Avanza Sebesar 14,5cm
Jarak Kedua Lubang Hand Grip Plafon Xenia/Avanza Sebesar 14,5cm
Bagaimana solusinya? Gampang saja, tinggal buat lubang baru disamping lubang asli hand grip plafon Xenia/Avanza tadi dan pastikan jarak kedua lubang yang baru sebesar 16cm.

Jarak Kedua Lubang Baru Hand Grip Plafon Sebesar 16cm
Jarak Kedua Lubang Baru Hand Grip Plafon Sebesar 16cm
Setelah hand grip plafon dilubangi dengan jarak sebesar 16cm, jangan lupa strip plastik dikedua tutup lubang baut dihilangkan menggunakan solder atau obeng minus yang dipanasi. Strip plastik ini apabila tidak dihilangkan maka akan menjadi penghalang sehingga tidak dapat menutupi kedua baut.

Semoga cara ini bermanfaat bagi anda sekalian yang ingin mengganti sendiri hand grip plafon Daihatsu Charade CX anda yang saat ini sangat susah mencari barunya, adapun yang copotan dengan konsekuensi harga mahal (kecuali anda benar-benar hobi dengan orisinilan). Cara ini mungkin juga bisa digunakan untuk kendaraan lain.. Selamat mencoba..