Iklan Produk HP ProLiant ML115 |
Dari semenjak dari jaman kuliah diinformatika, penulis ingin sekali punya komputer jenis server (selanjutnya penulis sebut server saja). Karena dulu penulis menganggap bahwa server itu komputer yang "hebat, mantab, terpercaya dan tahan banting" disebabkan peruntukannya untuk selalu online (hidup terus menerus untuk pelayanan) selama 24 jam, 7 hari seminggu, 30 hari sebulan, 12 bulan setahun dan bertahun-tahun sampai server jebol dengan sendirinya hehehehe..
Alhasil, penulis iseng mencari di facebook Marketplace, eh lagi-lagi penulis beruntung, ada yang menjual server seken merek HP ProLiant ML115 dengan harga yang teramat murah!!! Kebetulan sang penjual mengatakan, dia mendapatkan server ini borongan eks dari Bank B*I (rahasia, tebak sendiri hehehe) dengan kondisi yang penulis bilang sekitar 95%!!! Sang penjual bercerita, bahwa dia tidak tahu menahu mengenai server, rencananya mau dijual kiloan saja, tapi saran temannya coba dijual di-marketplace dengan harga yang murah. Tentu saja penulis menawar dan mendapatkan harga teramat murah, sebanding dengan jarak mengambil ke tempat sang penjual didaerah Pamulang, Tangerang Selatan serta berat server yang mencapai sekitar 10 kg.
Tampilan Depan dan Belakang HP ProLiant ML115 |
Mari penulis lanjutkan "petualangan" baru berkenalan dengan server ini. Server ini termasuk jenis Micro ATX Tower (4U) dimana ukurannya mirip serta penggunaan power supply unit (PSU) sama seperti PC Micro ATX biasa. Jangan berharap banyak dengan komputer server, karena tidak dilengkapi dengan sound card, VGA onboard yang tidak mumpuni sama sekali untuk bermain permainan serta tidak ada WiFi. Ketika penulis nyalakan, server ini menggunakan sistem operasi Microsoft Windows Server 2003 R2 dan ketika login terkunci oleh kata sandi serta harus tersambung ke suatu domain. Alhasil, server ini sistem operasinya harus dipasang ulang supaya bisa digunakan. Sebelum memasang ulang sistem operasi, maka harus mengunduh dahulu pengendali (driver) untuk server ini disini.
Tampilan Bagian Dalam HP ProLiant ML115 |
Ketika penulis cek bagian dalam server ini, ternyata masih bersih, memang ada sedikit debu, tetapi sangat tipis.. Kemungkinan server ini dioperasikan diruangan yang selalu dibersihkan, memang debu terlihat dibagian kipas angin dan bagian bawah casing tetapi di mainboard dan lainnya tidak ada lapisan debu. inspeksi, ternyata server ini adalah HP ProLiant ML115 G1 (G1 memiliki arti Generation 1 yang dikeluarkan pada tahun 2007), ini terlihat oleh tempelan stiker didalam casing dibagian bawahnya.
Tampilan Stiker Model HP ProLiant ML115 G1 |
Berikut ini spesifikasi singkat server HP ProLiant ML115 G1 (spek lengkap lihat disini) yang penulis beli:
- Prosesor AMD Opteron 1214 2,2GHz.
- RAM 2GB DDR2 Unbuffered PC2-6400 ECC (maksimal 8GB).
- HDD 160GB SATA (maksimal 2TB (4*500GB)).
- Chipset nVidia MCP55S Pro.
- Network Embedded NC320i PCIe Gigabit.
- Expansion slots PCIe x16 1 buah, x8 1 buah, PCI 32-bit/33MHz 2 buah.
- Graphics Integrated Matrox 200e ServerEngine 2MB video controller.
- Power supply 370W.
Tampilan RAM Menggunakan Merek Kingston KVR800D2N5/2G |
Anehnya, ketika penulis cek RAM yang digunakan oleh server ini menggunakan merek Kingston KVR800D2N5/2G 1.8V, dimana setelah penulis cek diinternet bahwa RAM ini Non-ECC alias RAM yang dipakai oleh PC biasa! Apakah server ini mendukung RAM jenis ECC maupun Non-ECC, penulis belum menemukan jawabannya, karena penulis tidak memiliki RAM ECC ini. Tetapi penulis coba memasukkan RAM DD2 merek V-Gen ternyata dapat diterima oleh server ini, asalkan konfigurasi keping RAM-nya adalah 2Rx8 (alias jumlah chip-nya sebanyak 16 IC bolak-balik) dan harus sabar mengepaskan penempatan RAM, karena terkadang ada bunyi peringatan kesalahan, padahal RAM tidak ada masalah.
Setelah pengecekan perangkat keras, penulis pasti akan melakukan pengecekan terhadap isi menu didalam BIOS untuk mengetahui setelan apa saja yang didukung oleh server ini.Untuk masuk kedalam BIOS, tekan tombol F10 ketika server menampilkan pesan POST (Power On Self Test) atau tekan tombol F8 akan muncul menu pilihan untuk booting dari media lain. Isi BIOS termasuk "sederhana", karena tidak ada pengaturan jenis advanced, hanya ada untuk pengaturan frekuensi dan faktor pengali prosesor saja.
Sesuai pengalaman pribadi memiliki komputer bermerk HP (Hewlett Packard) sangatlah "rewel" seperti jenis PC HP Elite 8100 SFF yang diproteksi tidak akan bisa memasang Windows XP serta laptop HP EliteBook 2510p yang BIOS nya memiliki whitelist (hanya sparepart asli HP baru bisa dipasang kecuali HDD), ternyata kesulitan berlanjut juga ke server ini, yaitu proses pasang ulang sistem operasi ke server ini tidaklah semudah seperti memasang di PC biasa, meskipun penulis sudah menggunakan bootable flashdisk secara normal maupun cara khusus untuk komputer kuno tetap akan muncul pesan "A disk read error occurred. Press Ctrl+Alt+Del to restart"!
Setelah mencari-cari diberbagai forum, penulis tidak menemukan satu cara pun untuk membuat bootable flashdisk bisa booting di server ini. Terpaksa penulis menggunakan cara kuno, yaitu memasang Microsoft Windows Server 2008 R2 menggunakan PC ke HDD, ketika restart pertama, langsung matikan PC dan pindahkan HDD yang sudah terpasang sistem operasi ke server untuk melanjutkan tahapan proses pemasangan dan cara ini BERHASIL dengan lancar jaya. Hal aneh lagi di server ini adalah ketika penulis menambahkan Display Card ATi Radeon 6570, sistem operasi Mircosoft Windows Server 2008 R2 membaca dan memasang driver untuk display card ini, tetapi diakhir pemasangan muncul peringatan kesalahan, bahwa firmware (BIOS) tidak mendukung Display Card ini, disuruh lakukan pembaruan firmware atau menghubungi perusahaan HP! Ketika penulis mau mengunduh firmware terbaru, eh ternyata firmware ini hanya bisa diunduh apabila memiliki kontrak kerjasama dengan perusahaan HP, ribet sekali!!!
Penulis juga melakukan uji coba terhadap kapasitas maksimal HDD yang dapat dikenali oleh controller SATA, ternyata memang benar bahwa server ini kapasitas maksimal HDD yang didukung adalah 500GB, karena ketika penulis coba dengan HDD 1TB, BIOS tidak mengenali sama sekali HDD tersebut! Waow, benar-benar jadul banget.. Padahal laptop penulis acer Aspire AS4520 yang sudah almarhum keluaran tahun 2007 saja sudah mendukung HDD kapasitas 2TB!
Hasil dari "perkenalan" selama kurang lebih 2 (dua) hari dengan server ini, penulis bisa menilai bahwa server HP ProLiant ML115 G1 yang sudah berumur 15 tahun ini, kinerjanya masih mumpuni sebagai server data kantor biasa. Mungkin saat pertama kali server ini keluar, unjuk kerjanya termasuk tinggi dengan beban kerja disaat itu tidak seberat saat ini, sehingga tidak relevan apabila server ini digunakan sebagai server dengan beban kinerja yang tinggi. Penulis menggunakan server ini sebagai server data saja, bukan untuk pengolahan atau perhitungan (computing) yang membutuhkan prosesor berunjuk kerja tinggi untuk saat ini.
Semoga ulasan singkat ini sangat berguna bagi anda sekalian yang berkeinginan mempunyai server kecil untuk kepentingan terbatas tetapi masih ragu tentang kualitas server seken.. Saran penulis, cari saja produk server maupun PC ataupun laptop selain merek HP, karena HP ini sangat ketat dalam melindungi produknya dari "oprekan" pengguna produknya. Penulis lebih condong ke produk merek Dell karena lebih "ramah oprekan" dengan banyak setelan tersembunyi, apabila pengguna paham dengan potensi tersebut maka kemampuan produk Dell yang dimilikinya bisa dimaksimalkan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar