Senin, 31 Juli 2023

Proyek Jukebox Made it Myself

Tampilan Ujicoba Pemasangan Perangkat Yang Dibutuhkan
Tampilan Ujicoba Pemasangan Perangkat Yang Dibutuhkan
Melihat ada tape mobil ukuran 7" merek CLASSIC CL-MP5-007AV, dua buah speaker ukuran 5" merek ROADSTAR, antena mobil merek DAMOND CT-100 yang menganggur dan sisa plitur warna merah, terlintas ide untuk membuat sendiri jukebox daripada membeli speaker pemutar MP3 yang ada dipasaran. Hanya membutuhkan kayu triplek ukuran 9mm (menurut penulis sudah cukup sih), engsel yang bisa dicopot, serta anak kunci disertai dengan niatan kun fayakun maka jadilah jukebox ini.

Proyek jukebox ini dimulai sekitar 4 Juli 2023 ketika penulis pulang ke Malang. Disana penulis membuat blueprint dari jukebox case ini, dengan memotong triplek melubangi triplek untuk tape 7". Sedangkan lubang speaker dan finishing penulis lakukan di Jakarta.

Pengetesan Awal Ketika Semuanya Dirangkai
Pengetesan Awal Ketika Semuanya Dirangkai
Tanggal 30 Juli 2023, setelah selesai diplitur, pemasangan engsel lepas dan anak kunci, maka penulis rangkai secara utuh dan dan ujicoba, ternyata tape dan speaker bekerja dengan baik.

Rangkaian Pengkabelan Jukebox
Rangkaian Pengkabelan Jukebox
Rangkaian pengkabelan di jukebox ini sangatlah sederhana, hanya kabel keluaran suara dari tape ke speaker serta kabel masukan daya tape yang disambungkan ke DC jack yang selanjutnya disambungkan ke adaptor luar. Penggunaan adaptor DC luar untuk memudahkan perbaikan dibandingkan adaptor DC ditaruh didalam jukebox. Adaptor DC luar menggunakan tegangan 12V dan arus sebesar 3A.

Tampilan Jukebox Dengan Antena Radio Mobil
Tampilan Jukebox Dengan Antena Radio Mobil
Saatnya pengujian secara live (langsung) dikantor dan suaranya lumayan sih, karena menggunakan speaker jenis 2-Way, dimana untuk nada bass harus diatur dari equalizer di-tape.. Kalau ingin langsung keluar nada bass harus menggunakan speaker jenis 3-Way, karena speaker ini memiliki keunggulan dalam hal kejernihan dan nada suara yang dihasilkan lebih akurat.

Enaknya menggunakan tape mobil sebagai jukebox adalah bisa digunakan untuk memutar musik maupun pilem, tapi itu juga tergantung kemampuan dari tape itu sendiri.. Jadi jukebox bisa dikustom kemampuannya sesuai keinginan sendiri.. Tape merek CLASSIC yang penulis gunakan ini mendukung pilem MP4 dengan codec H.264/AVC maksimal FullHD (1080p) tetapi TIDAK MENDUKUNG subtitle bentuk SRT.

Semoga tulisan singkat ini dapat membantu para pembaca sekalian dalam menginspirasi membuat jukebox sendiri.. Bahkan anda dapat memanfaatkan tape deck rumahan kuno (merek Sony, Aiwa, dll) dimana casette player-nya diganti dengan tape mobil untuk menghemat tenaga dan waktu daripada anda capek membuat jukebox case secara manual .. Selamat mencoba membuat jukebox sendiri..

Selasa, 25 Juli 2023

Nostalgia Dengan Gitar Bass Prince HB-32 X [Seken]

Kondisi Gitar Bass Prince HB-32 X Seken Yang Penulis Beli
Kondisi Gitar Bass Prince HB-32 X Seken Yang Penulis Beli
Namanya nostalgia dan hobi itu kadang saling terkait.. Hal inilah yang dirasakan oleh penulis ketika berselancar di facebook marketplace pada tanggal 22 Juli 2023 dan menemukan gitar bass "legend" dikala itu (ketika penulis masih SMU kelas 2 sekitar 1998-1999), yaitu Prince HB-32 X dimana gitar ini Made in Korea lhoo.. Gitar ini termasuk favorit bagi pemain gitar bass pemula dikala itu, karena harganya yang lumayan miring dibandingkan merek Samick ataupun Yamaha. Gitar ini dijual seharga Rp. 350.000,- , langsung saja penulis chat si penjual dan main tawar, akhirnya dapat diharga Rp. 250.000,- tidak boleh kurang lagi.

Kondisi gitar bass ini menulis penulis masih sekitar 80% dimana penjual memberitahu bahwa gitar tersebut entah masih dalam kondisi masih "menyala" atau tidak, tetap saja penulis boyong. Penulis pun sampai sekarang belum mencoba apakah gitar ini masih berfungsi atau tidak. Yang jelas, tuning machine dan bridge gitar bass ini terkena "serangan" jamur yang tidak terlalu parah sekali. Serta cat di body maupun headstock ada beberapa dent (penyok/cuil) dan bagi penulis tidak jadi masalah sama sekali, malah menimbulkan kesan relic (kuno/peninggalan) dan kesan inilah yang menjadikan kereeennnn.

Tampilan Dent di Headstock Dan Tuning Machine Sudah Dibersihkan Dari Jamur
Tampilan Dent di Headstock Dan Tuning Machine Sudah Dibersihkan Dari Jamur
Awalnya penulis mau mengganti tuning machine dan bridge-nya dengan yang baru, tetapi ada teman bersaran sebaiknya dibersihkan saja dan di-chrome kembali untuk menjaga orisinilitas-nya. Ternyata untuk membersihkan jamur ini sangatlah mudah, bisa menggunakan tisu basah ataupun viscose remover yang dijual bebas. Karena viscose remover sangat mudah menguap, maka pengerjaan harus cepat antara jarak penyemprotan dengan penggosokannya. Cocoknya viscose remover ini dipadukan dengan tisu basah supaya bisa agak lama penggunaan mengosoknya. Kalau jamur ini sudah parah "serangan"-nya, maka lapisan chrome akan terkelupas lho.

Tampilan Bridge Terkena Jamur Agak Parah
Tampilan Bridge Terkena Jamur Agak Parah
Bagian bridge yang agak parah "serangan" jamurnya, karena sampai meninggalkan "jejak" titik dilapisan chrome yang mengelupas. Memang solusinya adalah meng-chrome ulang bridge dan tuning machine biar kelihatan kinclong kembali hehehe... Untuk spul dan elektronik gitar masih belum penulis cek, yang penting sudah dapat gitarnya duluan.. Sebenarnya penulis juga "mengincar" gitar bass Prince SB-01 X dimana gitar bass ini hanya menggunakan satu buah spul dipasang didekat bridge. Penulis juga memiliki gitar elektrik Prince LG-22X, sehingga dengan adanya gitar bass ini mereka bisa berteman akrab hehehe..

Semoga tulisan singkat ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian yang tertarik atau mencari info tentang gitar "kuno"..

Minggu, 09 Juli 2023

Pasang Amplifier Lepy LP-838 di Daihatsu Charade CX G100

Tampilan Iklan Power Amplifier Lepy LP-838
Tampilan Iklan Power Amplifier Lepy LP-838
Sudah sekitar 2 minggu ini si Dahatsu Charade CX G100 "bisu" alias tape-nya tidak mengeluarkan suara alunan musik! Ternyata power amplifer-nya rusak yang kemungkinan besar "dimakan" si tikus nakal. Awalnya penulis bingung apabila harus membeli power amplifer baru dikarenakan harganya itu lhoo...

Ketika pulang ke Malang, penulis menyempatkan diri membongkar gudang, karena seingat penulis pernah memiliki power amplifier kecil merek Lepy LP-838 serta Lepy HY-2001. Awalnya penulis ragu ketika melihat spesifikasi power amplifer Lepy LP-838 ini dikarenakan hanya memiliki kekuatan daya sebesar 15 Watt x 2 dan 20 Watt, apakah mampu "mengangkat"  pasive subwoofer 12"ditambah dengan 3 buah oval speaker? Ketika penulis coba langsung, ternyata jawabannya adalah MAMPU! Penulis juga cukup terkejut juga, ternyata power amplifer kecil ini mampu mengangkat konfigurasi speaker milik penulis ini!

Ketika semua kabel speaker sudah terangkai dengan baik di power amplifier dan uji coba menggunakan masukan jack 3.5mm dan lagu melalui ponsel, saatnya uji coba menggunakan masukan RCA dimana keluaran dari android tape CADILI 10" penulis rubah dari kabel ke keluaran RCA. Daaannn, disinilah masalah terjadi, speaker TIDAK MENGELUARKAN SUARA SAMA SEKALI! Untuk menemukan solusi dari masalah ini, penulis membutuhkan waktu sekitar 10 menitan, itu pun secara tidak sengaja penulis menemukannya.

Masukan RCA ke Amplifier Lepy LP-838 Hanya Butuh Jalur Positif Keluaran Speaker
Masukan RCA ke Amplifier Lepy LP-838 Hanya Butuh Jalur Positif Keluaran Speaker
Jadi secara kebetulan, ketika kabel positif keluaran speaker penulis sentuhkan ke sisi dalam lubang masukan RCA di power amplifier Lepy LP-838 tiba-tiba speaker mengeluarkan suara, apabila kabel negatif keluaran speaker disentuhkan ke sisi luar lubang, maka suara langsung MATI! Entah kenapa bisa begitu ya? Disinilah penulis baru mengerti, ternyata kelistrikan DC dimobil bisa berbeda dengan kelistrikan pada umumnya. Kemungkinan besar karena jalur negatif speaker pada tape dan power amplifer sama-sama menjadi satu tersambung ke badan mobil, jadinya hanya jalur positif saja yang digunakan. Ketika menggunakan speaker yang tidak tersambung ke power amplifier, tetap saja kabel positif dan negatif dari keluaran tape tersebut disambungkan ke kutub positif dan negatif speaker.

Power amplifier ini memiliki saluran tersendiri untuk Super Bass, yaitu khusus digunakan untuk subwoofer speaker, tetapi setelah penulis coba, ternyata saluran super bass ini sangat kecil efek nada bass-nya ke subwoofer dimana meskipun sudah dimaksimalkan putaran volume-nya, tetap saja suaranya kecil dan besar-kecilnya suara nada bass mengikuti dari masukan suara. Jadi subwoofer penulis sambungkan juga dengan jalur speaker lainnya sehingga nada bass dapat diatur sesuai keinginan.. daannn, jadilah suara musik dimobil penulis bisa mantab! Tidak kalah sama sound system mobil yang muahal lhoo..

Tampilan Android Tape CADILI 10" Bersanding Power Amplifer Lepy LP-838
Tampilan Android Tape CADILI 10" Bersanding Power Amplifer Lepy LP-838
Setelah terpecahkan masalah tersebut, langsung saja penulis rapikan pemasangan tape dan power amplifier. Bahkan setelah mencopot power amplifier yang lama, penulis lakukan uji coba lagi dan lagi, jangan sampai ada permasalahan baru lagi.

Semoga tulisan singkat ini berguna bagi anda sekalian yang mau mengganti power amplifer yang bermasalah dimobil anda, tetapi terbatas oleh budget yang ada.. Pastikan terlebih dahulu bahwa power amplifer yang penulis gunakan ini dapat "mengangkat" konfigurasi speaker didalam mobil anda.. Selamat mencoba...

Sabtu, 08 Juli 2023

Mencari Baut Kotak Tuas Persneling Daihatsu Charade CX G100

Tampilan Baut Ukuran 12 Terpasang di Belakang (Kiri) dan 14 di Depan (Kanan)
Tampilan Baut Ukuran 12 Terpasang di Belakang (Kiri) dan 14 di Depan (Kanan)
Penulis baru menyadari bahwa kotak tuas persneling Daihatsu Charade CX G100 milik penulis menggunakan baut yang ukurannya tidak tepat! Pantas saja ketika dipakai mengoper gigi, rasanya kotak persneling ikutan "naik". Usut punya usut, kemungkinan besar pemilik sebelumnya pernah perbaikan atau ketika si Charade minta jajanan saat itu tukangnya kehilangan/lupa bautnya sehingga diganti oleh baut sekadarnya saja.

Setelah penulis cek dengan seksama, ternyata baut yang digunakan adalah ulir (drat) kasar dengan ukuran 12 untuk bagian belakang sedangkan bagian depan menggunakan ukuran 14. Ketika penulis pulang ke Surabaya, penulis menyempatkan mampir ke toko baut dan mur yang menurut penulis hampir lengkap, yakni di RjSTEEL.

Tampilan Baut Ukuran 12 Panjang 0,75"
Tampilan Baut Ukuran 12 Panjang 0,75"

Tampilan Baut Ukuran 14 Panjang 0,75"
Tampilan Baut Ukuran 14 Panjang 0,75"
Harga baut ukuran 12 dengan panjang 0,75" adalah Rp. 6.818,-/kemasan sedangkan untuk baut ukuran 14 harganya Rp. 10.000,-/kemasan, keduanya berisi 20 buah mur.

Sebenarnya bisa juga menggunakan baut rivet (baut dari plastik), cuman kualitas rivet yang beredar dipasaran menurut penulis sangat jelek, karena mudah rusak (dol) terkena obeng besi.

Semoga tulisan singkat ini dapat membantu para pembaca sekalian dalam mencari baut yang pas digunakan pada kotak tuas persneling anda.. Selamat mencoba..